MUNGKIN kejadian di Bangli yang satu ini perlu menjadi pelajaran bagi masyarakat Bali. Terutama jika berkenalan lewat SMS nyasar dan berlanjut menjalin cinta kilat hingga ke jenjang pelaminan. Masalahnya, wanita yang dinikahi bukannya seorang istri yang didambakan, melainkan seorang bencong yakni wajah manis bak wanita ayu tetapi berjenis kelamin laki-laki.
Sebagaimana dialami I Ketut Bud (30), warga Pinggan, Kintamani, yang baru sadar dan merasa tertipu setelah usia perkawinannya berlangsung satu bulan dengan Ketut Nik asal Kunyit, Kecamatan Rendang, Karangasem. Kisah cintanya berawal dari cinta kilat lantaran SMS nyasar. Bud yang mendapatkan SMS nyasar dari Ketut Nik dua bulan lalu, tanpa berpikir panjang langsung janjian dan menginap di rumah Ketut Nik.
Mungkin malam pertama menginap Bud melaluinya tanpa ada adegan layak sensor. Naas, tiga minggu kemudian Bud langsung memutuskan untuk menikahi Nik. Dengan upacara layaknya masyarakat Bali umumnya serta disaksikan warga dan adat Pinggan. Rupanya, selama perkawinannya itu keduanya tak pernah melakukan hubungan badan layaknya suami-istri. Bud pun tak menyadari siapa yang diajak menikah.
Sekitar satu minggu lalu, tanpa disengaja ada warga Karangasem yang kebetulan kenal dengan salah satu warga Pinggan menanyakan status Nik menikah di Pinggan itu. Apakah nyentana ataukah lainnya. Alangkah terkejutnya warga Pinggan begitu mendapat informasi bahwa Nik sejatinya bukan berjenis kelamin perempuan, melainkan seorang laki-laki. Lebih terkejut lagi keluarga Bud. Langsung memeriksakan Nik ke puskesmas terdekat diantar seorang bidan desa. Upaya memeriksakan kelamin Nik gagal, lantaran Nik sendiri menolak membuka celana. Akibatnya, Nik dikembalikan kepada orangtuanya.
Bendesa Adat Pinggan Drs. I Nengah Seden, Senin (5/1) kemarin mengakui hal itu. Dirinya sendiri yang langsung mengembalikan Nik kepada orangtuanya tiga hari lalu. Pihaknya mengakui peristiwa ini untuk pertama kalinya terjadi dan pihak keluarga serta masyarakat merasa tertipu.
Bud sama sekali tidak tahu Nik yang dinikahi secara adat ternyata berjenis kelamin laki-laki. Selama menikah Bud tak pernah berhubungan badan. Setiap akan diajak berhubungan badan, Nik menolak dengan halus dengan kata-kata besok saja. Penolakan itu pun dengan alasan sama terus berlangsung hingga akhirnya kedok Nik terungkap. (kmb17)
Sumber : Mau lihat link download ini? Register atau Login dulu dong...
Sebagaimana dialami I Ketut Bud (30), warga Pinggan, Kintamani, yang baru sadar dan merasa tertipu setelah usia perkawinannya berlangsung satu bulan dengan Ketut Nik asal Kunyit, Kecamatan Rendang, Karangasem. Kisah cintanya berawal dari cinta kilat lantaran SMS nyasar. Bud yang mendapatkan SMS nyasar dari Ketut Nik dua bulan lalu, tanpa berpikir panjang langsung janjian dan menginap di rumah Ketut Nik.
Mungkin malam pertama menginap Bud melaluinya tanpa ada adegan layak sensor. Naas, tiga minggu kemudian Bud langsung memutuskan untuk menikahi Nik. Dengan upacara layaknya masyarakat Bali umumnya serta disaksikan warga dan adat Pinggan. Rupanya, selama perkawinannya itu keduanya tak pernah melakukan hubungan badan layaknya suami-istri. Bud pun tak menyadari siapa yang diajak menikah.
Sekitar satu minggu lalu, tanpa disengaja ada warga Karangasem yang kebetulan kenal dengan salah satu warga Pinggan menanyakan status Nik menikah di Pinggan itu. Apakah nyentana ataukah lainnya. Alangkah terkejutnya warga Pinggan begitu mendapat informasi bahwa Nik sejatinya bukan berjenis kelamin perempuan, melainkan seorang laki-laki. Lebih terkejut lagi keluarga Bud. Langsung memeriksakan Nik ke puskesmas terdekat diantar seorang bidan desa. Upaya memeriksakan kelamin Nik gagal, lantaran Nik sendiri menolak membuka celana. Akibatnya, Nik dikembalikan kepada orangtuanya.
Bendesa Adat Pinggan Drs. I Nengah Seden, Senin (5/1) kemarin mengakui hal itu. Dirinya sendiri yang langsung mengembalikan Nik kepada orangtuanya tiga hari lalu. Pihaknya mengakui peristiwa ini untuk pertama kalinya terjadi dan pihak keluarga serta masyarakat merasa tertipu.
Bud sama sekali tidak tahu Nik yang dinikahi secara adat ternyata berjenis kelamin laki-laki. Selama menikah Bud tak pernah berhubungan badan. Setiap akan diajak berhubungan badan, Nik menolak dengan halus dengan kata-kata besok saja. Penolakan itu pun dengan alasan sama terus berlangsung hingga akhirnya kedok Nik terungkap. (kmb17)
Sumber : Mau lihat link download ini? Register atau Login dulu dong...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar