Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sabtu, 25 Oktober 2008

Sulap Prajurit GARUDA XXIII-B Menyihir Warga Lebanon

Bagi anda yang sering menonton acara entertainment, tentu atraksi sulap bukanlah sesuatu yang luar biasa. Tapi bagaimana bila atraksi tersebut dimainkan di tengah-tengah warga Lebanon Selatan yang notabene merupakan basis komunitas Syiah yang konservatif? Tentu saja ceritanya jadi lain.
Pertunjukkan atraksi sulap oleh para prajurit Yon Mekanis TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII-B di wilayah misi PBB Lebanon Selatan ini merupakan bagian dari beberapa atraksi yang ditampilkan mereka dalam rangka acara peresmian penggunaan Lapangan Sepakbola mini (mini soccer) yang merupakan sumbangan dari UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) senilai 40.000 USD. Penampilan sulap kali ini bukanlah pertunjukkan perdana bagi mereka sebab para Prajurit Garuda ini pernah menampilkannya di berbagai event. Namun khusus di daerah Adshit Al Qusayr, inilah kesempatan pertama kali mereka dapat “mentas” dan menunjukkan kemampuannya. Apalagi dibanding 12 daerah “binaan” yang menjadi tanggung jawab Pasukan Garuda XXIII-B, daerah ini termasuk yang tergolong “tertinggal” sehingga adanya pertunjukkan ini tentu saja menyedot perhatian warga setempat untuk datang berbondong-bondong ke tempat acara. Selain atraksi sulap, atraksi lainnya ialah Olah tenaga dalam dari aliran Silat “Kera Sakti” dan Vokal Grup kolaborasi remaja Lebanon dengan para prajurit Garuda.

Namun sebelum pertunjukkan dimulai, terlebih dahulu diadakan rangkaian kegiatan seremonial sebagai acara pokok. Dimulai dari Sambutan oleh Dansatgas Konga XXIII-B Letkol Inf A M Putranto, S.Sos, dilanjutkan sambutan dari Mayor Manzano Chief of G-9/CIMIC (Civil Military Co-operation) Komando Sektor Timur UNIFIL yang berasal dari Spanyol dan terakhir sambutan dari Mayor (Kepala Wilayah) setempat yaitu Ahmad Suwaydan. Turut hadir pula Mrs. Ewa Turyk yang merupakan Staf Civil Affair dan Letkol Cara Cena, Chief of PIO (Public Information Officer) Komando Sektor Timur dan beberapa tokoh masyarakat seperti Jihad Hamoud, Mayor Markabe; Husein Hijazi, Mayor Al Qantarah dan Said Suwaydan, Moukhtar (Tokoh Agama) Adshit Al Qusayr. Acara pokok berakhir setelah dilakukan pengguntingan pita secara simbolis oleh Dansatgas, Mayor Manzano, Ahmad Suwaydan dan Ewa Turyk.

Tibalah kemudian pada acara tambahan yang dinanti-nantikan, yaitu pertunjukan berbagai atraksi oleh para Prajurit Garuda XXIII-B. Atraksi sulap diawali dengan trik membengkokkan sendok ala Deddy Corbuzier. Para hadirin terheran-heran menyaksikan bagaimana sebuah sendok yang sedemikian keras bisa dengan mudahnya bengkok begitu saja dan seketika dapat lurus atau normal kembali. Selanjutnya, atraksi yang paling menarik perhatian ialah atraksi menyulap kertas tisu yang terbakar menjadi uang kertas 1 USD atau atau sekitar 9.500 Rupiah. Kontan, anak-anak yang menonton berebut untuk menjadi sukarelawan agar mendapatkan kesempatan memiliki uang dollar tersebut. “Mumtaz...Mumtaz!” (hebat...hebat), itulah pujian yang meluncur dari sebagian besar penonton yang hadir sementara sebahagian lainnya berkomentar, “Jayyid Jiddan!” (bagus sekali!). Bahkan Letkol Cara Cena yang datang sebagai tamu undangan sebagai perwakilan dari Kontingen Spanyol sampai berulang kali mengangkat bahunya kepala seraya berujar, “It’s amazing! How could that be?”(Mengagumkan! Kok bisa ya?). Ia berkomentar demikian saat prajurit Indonesia yang telah diikat tangan dan kakinya kuat-kuat oleh dirinya ternyata hanya dalam waktu sekian detik, prajurit tersebut dapat lolos dari ikatan dan kemudian melambaikan tangan ke arahnya. Para penonton sontak tertawa riuh melihat Letkol Cara Cena yang kebingungan.

Atraksi selanjutnya, seorang Prajurit Garuda dengan mata tertutup dan kepala yang ditutup kain hitam kemudian menusuk balon yang dipegang oleh seorang remaja Lebanon dengan memakai pedang. Setelah berhasil menusuk balon, si Pesulap melanjutkan aksinya dengan memotong wortel yang sedang digigit prajurit Garuda lainnya. Hasilnya pun sukses. Dan seperti atraksi-atraksi sebelumnya, atraksi ini juga mendapatkan applaus yang meriah dari penonton. Untuk lebih meramaikan suasana, selanjutnya tokoh masyarakat juga diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam olah tenaga dalam silat “Kera Sakti”. Mereka diminta memeriksa apakah biji kemiri yang akan digunakan untuk atraksi asli atau tidak. Setelah itu, hanya dengan segulung kertas koran, Biji Kemiri itu pun dipukul oleh seorang Prajurit Garuda dan langsung hancur berkeping-keping! Tanpa dikomando, para hadirin kembali bertepuk tangan sambil menggeleng-gelengkan kepala tanda takjub.

Pertunjukkan ditutup dengan tampilnya Vokal Grup Kolaborasi antara remaja-remaja Lebanon dengan para Prajurit Garuda XXIII-B. Mereka menyanyikan 3 buah lagu berbahasa Arab, Inggris dan Indonesia bertema perdamaian secara berturut-turut diiringi dengan petikan gitar nan syahdu. Tak pelak lagi, penampilan ini mampu mempesona para penonton yang menyaksikannya. Tepuk tangan meriah pun kembali membahana dari seluruh penjuru seusai penampilan kolaborasi yang apik ini.

Sebagai pamungkas acara hari itu, diadakan pertandingan sepakbola persahabatan antara warga setempat dengan gabungan antara para prajurit Indonesia dengan prajurit Spanyol, sekaligus menandai secara resmi penggunaan lapangan sepakbola tersebut. Selama berlangsungnya acara, baik sewaktu acara pokok maupun tambahan berupa atraksi-atraksi, banyak komentar bernada pujian yang dilontarkan kepada Kontingen Garuda XXIII-B khususnya dari Pejabat UNIFIL dan perwakilan kontingen lain yang hadir. Mereka menyatakan bahwa Kontingen Indonesia tidak pernah kekurangan materi dan sarat akan kesenian serta keterampilan untuk ditampilkan setiap saat di depan khalayak. “You are very profesional”, pungkas Mayor Manzano saat diminta komentarnya. Masih menurutnya, Pasukan Indonesia adalah pasukan serba bisa, ahli dalam berbagai bidang baik militer, olah raga, dan seni. Bahkan tegasnya, hubungan dengan masyarakat sekitarnya sangat baik dan membaur sehingga tugas pokok sebagai Pasukan Perdamaian PBB sesuai mandat resolusi DK PBB 1701 dapat dilaksanakan dengan baik.

(Perwira Penerangan Satgas Yon Mekanis TNI Konga XXIII-B/UNIFIL, Kapten Chb Sandy Maulana Prakasa, S.Ikom/Dispenad)

from: www.kabarindonesia.com

Tidak ada komentar: