Chris John untuk ke-10 kalinya berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu versi WBA. Melawan Hiroyuki Enoki di Korakuen Hall, Tokyo, Jepang, Jumat (24/10), petinju kebanggaan Indonesia itu menang angka setelah melewati pertarungan berdarah sepanjang 12 ronde.
Dengan demikian, Chris John berhak mendapat super champions dan dia harus siap menyusun rencana baru. Petinju dengan julukan The Dragon tersebut harus naik kelas, atau dia wajib melakoni laga unifikasi untuk menyatukan gelar kelas bulu versi WBC dan IBF.
Baik Chris John maupun Enoki sangat berhati-hati di awal pertarungan. Meskipun demikian, mereka sudah bisa memasukkan pukulannya. Chris John yang bermain taktis lebih banyak mengandalkan jab-jab untuk mencegah Enoki agar tidak bisa melepaskan hook-nya yang keras.
Pada ronde kedua, Enoki yang mendapat dukungan dari suporter yang terus meneriakkan namanya bermain lebih agresif. Dia lebih dulu mengambil inisiatif menyerang dengan kombinasi jab dan hook kanannya, sehingga Chris John sempat kelabakan.
Namun petinju kebanggaan Indonesia ini bisa mengatasi keadaan. Chris John pun bermain dalam jarak rapat sehingga terjadi jual-beli pukulan menjelang ronde kedua berakhir.
Pada ronde ketiga, pelipis kiri Enoki sudah bengkak karena kerab mendapat hook dan stright kanan Chris John. Sepanjang babak ini, Chris John lebih banyak mendikte lawannya. Kecepatan dan kelincahannya membuat Enoki kesulitan melepaskan pukulan terbaik, karena selalu bisa dihindari.
Pertarungan keras itu membuat bagian bawah mata kanan Chris John berdarah. Namun, dia masih mampu mengontrol jalannya duel karena variasi pukulannya membuat Enoki kesulitan membendungnya.
Di ronde kelima, darah mulai mengucur dari pelipis kanan Chris John. Wasit sempat menghentikan laga agar Chris John mendapat pemeriksaan dari dokter ring. Pertandingan kemudian dilanjutkan lagi setelah wasit memberikan isyarat laga bisa diteruskan.
Ronde keenam, terjadi jual-beli pukulan sejak bel berbunyi. Kedua petinju memeragakan permainan jarak dekat sehingga kerab terjadi clinch dan wasit harus melerainya. Lebam di mata kiri Enoki semakin parah sehingga wasit sempat menghentikan pertarungan agar Enoki mendapat pemeriksaan dari dokter ring, yang merekomendasikan pertarungan tetap dilanjutkan.
Ronde tujuh, Enoki memulai pertarungan dengan mata kiri yang nyaris tertutup karena lebam. Meskipun melihat lawannya bermain dengan "satu mata", Chris John tidak terpancing untuk bermain agresif. Dia tetap bermain taktis dengan lebih banyak melepaskan jab, sambil mencari kesempatan untuk menyerang.
Mengawali ronde kedelapan, Chris John langsung menyambut Enoki dengan sebuah hook kanan yang membuat kepala lawannya terpental. Namun, Enoki tampaknya tak menggubris, karena dia terus menekan dan memaksa pertarungan jarak dekat. Untuk mencegahnya, Chris John membentengi diri dengan double cover-nya, diselingi jab dan hook.
Pada ronde kesembilan, kedua petinju sempat melepaskan pukulan terbaiknya. Chris John membuat Enoki sempoyongan, tetapi si "bandel" asal Jepang itu pun bisa membalasnya, dan giliran Chris John yang sempoyongan. Namun, mereka sama-sama bisa mengatasi keadaan sehingga selamat dari kemungkinan knock out (KO).
Bel ronde 10 berbunyi, Enoki langsung menyerang. Chris John harus menerima hook kiri dan kanan Enoki, sehingga dia cukup kewalahan dan terpaksa melakukan clinch. Merasa dirinya di atas angin, Enoki yang unggul jangkauan terus menggempur, walaupun dia harus mendapat pukulan balasan yang cukup keras dari Chris John.
Ronde 11, kedua petinju melakukan jual-beli pukulan hingga bel berbunyi. Dan pada ronde terakhir, Enoki yang merasa ketinggalan dalam pengumpulan poin, terus menyerang walaupun wajahnya harus mendapat hook dan jab dari Chris John. Sayang, sampai bel tanda duel berakhir Enoki tak sanggup menjatuhkan Chris John.
sumber: http://www.kompas.com
Jumat, 24 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar