"Saat akan mulai dibentuk Partai gerindra, sebenarnya saya termasuk orang yang tidak setuju. Saya hanya berpikir dua minggu untuk memutuskannya, apakah perlu dibentuk partai atau tidak. Yang muncul ketika itu, sudah banyak parpol dan pimpinannya hanya bicara yang enak-enak saja, sementara rakyat dibawah masih kebingungan," kata Prabowo saat melakukan silahturahmi dengan sekitar 1.000 petani di Salatiga (Jateng).
Diungkapkan Prabowo, keberadaan partai seolah terkesan sudah jenuh dan sangat buruk. Hal ini semakin diperparah dengan sikap orang partai di DPR yang membuat citra semakin buruk seperti terungkapnya kasus suap. "Saya akhirnya memutuskan untuk maju melalui Gerindra karena ingin melakukan perubahan untuk rakyat," tegas mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad ini.
Oleh karenanya, lanjut Prabowo, mengajak agar rakyat dapat bersama-sama melakukan perubahan di semua lini pembangunan. Sebab, pasca reformasi tidak ada perubahan yang berujung pada peningkatan kesejahteraan rakyat. "Bangsa Indonesia adalah negara yang kaya dengan sumber daya alamnya. Namun ada kejanggalan dan keanehan karena hingga kini kekayaan sumber daya yang dimiliki itu, belum bisa meningkatkan kesejahteraan rakyatnya," ujar Prabowo.
Prabowo juga mengungkapkan soal penyebab rakyat masih belum sejahtera, seperti sistem ekonomi yang tidak menguntungkan rakyat, sehingga membuat rakyat tetap menjadi miskin. Lalu banyak bank milik pemerintah yang tidak memihak rakyat, justru kredit besar yang dimiliki untuk pembangunan rumah, apartemen, dan mall mewah.
"Keledai saja tidak ingin masuk ke lubang yang sama, tetapi 220 juta penduduk Indonesia saat ini mengarah menuju ke lubang krisis yang sama seperti tahun 1998 lalu," kata Prabowo.
sumber: www.jakartapress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar