Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 16 Januari 2009

Senjata Kimia Sudah Digunakan Sejak Zaman Romawi



Andai Israel benar-benar menggunakan senjata kimia untuk membinasakan militan Hamas di Jalur Gaza seperti dituduhkan sejumlah dokter di Palestina, mungkin saja tindakan tersebut terinspirasi bangsa Persia saat melawan tentara Romawi. Saat itu orang-orang Sasania dari Kerajaan Persia menggunakan zat kimia untuk mematikan tentara Romawi di terowongan bawah tanah.

Peperangan di bawah tanah tak dapat dihindari tantara Romawi karena orang-orang Persia menggunakan taktik tersebut saat berusaha mengambil alih Kota Dura-Europos di Suriah. Untuk menjebol benteng Romawi, orang Persia menggali terowongan-terowongan di bawah tanah. Sebagai balasan, tentara Romawi pun membangun terowongan untuk mencegah orang Persia memasuki kota.


Pada penggalian antara tahun 1920-1930 ditemukan 20 orang tentara Romawi yang tewas dengan posisi tak wajar. Mereka tewas di satu tempat di dalam terowongan sempit selebar 2 meter dan panjang 11 meter. Saat ditemukan masing-masing masih dalam keadaan berbaring namun siaga dengan senjata tetap di tangan.


"Untuk membunuh 20 orang di ruangan dengan lebar dan tinggi kurang dari 2 meter dan panjang 11 meter, butuh sekadar senjata tangan atau senjata yang tersembunyi," ujar Simon James, arkeolog dari Universitas Leicester Inggris. Setelah melakukan investigasi, James yakin sejumlah tentara Romawi yang tewas pada pertempuran tahun 256 itu bukan karena sabetan pedang atau tusukan tombak melainkan mati lemas.


Ia mengatakan orang-orang Persia mungkin menggunakan bitumen dan krsital sulfur untuk menaklukkan tentara Romawi. Jika dibakar, zat kimia ini menghasilkan asap tebal. Asap beracun itu dapat membunuh seseorang dalam hitungan menit apalagi tentara Romawi tak punya waktu meninggalkan terowongan bawah tanah.


Orang Persia mungkin menyadari bahwa tentara Romawi juga membangun terowongan tandingan. Mereka telah menyiapkan jebakan di terowongannya dan begitu tentara Romawi masuk, asap tebal dipompa ke dalam. Penggunaan senjata asap banyak diceritakan dalam naskah-naskah klasik dan inilah salah satu yang kemungkinan besar dilakukan orang-orang Sasania. Meski demikian, Persia gagal menaklukkan kota tersebut.


Jika analisis James benar, ini merupakan bukti tertua penggunaan senjata kimia dalam peperangan. Nah apakah Israel juga akan melakukan taktik yang sama untuk mengentikan terowongan Hamas di Gaza. Sejauh ini, angkatan udara Israel lebih memilih menghancurkan pintu masuk terowongan yang dibuat di perbatasan Mesir.


(kompas.com)

Tidak ada komentar: