Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 21 Januari 2009

Tembok Kuno Situs Majapahit Ditemukan

MOJOKERTO - Fakta baru minimnya perhatian pemerintah terhadap benda sejarah peninggalan Kerajaan Majapahit kembali muncul. Selain lesung dan sumur kuno di Desa Klinterejo Kecamatan Sooko yang terabaikan begitu saja, bangunan lain juga ditemukan tak terurus. Kondisi ini tentu saja menambah daftar panjang situs bersejarah yang hilang.


Warga Desa Klinterejo kembali menunjukkan salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit yang ditelantarkan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan. Benda itu berupa tembok kuno dengan panjang sekitar 20 meter yang ditemukan secara tak sengaja oleh warga di areal pembuatan batu bata. Saat ini, bangunan itu tak utuh lagi lantaran tak ada perlindungan dari BP3 Trowulan sejak dilaporkan temuannya beberapa waktu lalu.

Abdul Rokhim, salah satu perajin batu bata mengatakan, sekitar bulan April 2008 lalu, ia memulai penggalian untuk batu bata di atas tanah sawah sewaannya. Baru sekitar 30 sentimeter menggali, ia menemukan bongkahan batu bata kuno yang masih tersusun rapi. Mengetahui itu, ia bergegas melaporkan temuannya itu kepada aparat desa setempat.

Beberapa saat setelah melapor, petugas dari BP3 Trowulan datang ke lokasi untuk melakukan pendatan dan pemotretan. Namun setelah itu, tak ada tindaklanjuti atas temuan warga itu.

"Saya hanya diberi buku undang-undang dan tak boleh membawa pulang susunan batu bata itu," tukas Rokhim saat ditemui di lokasi pembuatan batu bata miliknya, Rabu (21/1/2009).

Lama menunggu tindakan penyelamatan yang dilakukan BP3, ia terus melakukan penggalian tanah untuk membuat batu bata. Hingga akhirnya, ia mendapati susunan batu bata sepanjang 20 meter dengan tinggi sekitar 1 meter. Saat inipun, ia belum menuntaskan bentuk bangunan tersebut lantaran ada beberapa bagian lahan yang belum tergali.

Dia menuturkan, kondisi bangunan tersebut saat ini tak seperti saat ditemukan lalu. Separuh lebih tinggi tumpukan batu bata kuno itu telah diambil warga karena memang tak ada perhatian dari BP3.

"Saya sendiri sudah berusaha menjaganya. Tapi batu bata itu hilang setiap kali saya pulang ke rumah," tukasnya sembari terus menyayangkan kelambanan BP3 untuk merespon temuannya itu.

Ia sendiri sebenarnya tak mengharapkan imbalan dari temuannya itu. Hanya saja kata dia, ia tak mau disalahkan soal raibnya benda kuno yang ditemukan itu. "Pokoknya, kami sudah melaporkan. Dan kami tak mau disalahkan jika temuan saya itu telah habis. Lihat saja, hanya tinggal tiga susunan batu bata saja yang tertinggal. Lainnya sudah dicuri," katanya.

Sekretaris Desa Klinterejo, Zainal Abidin mengaku, pihaknya memang telah memberitahukan sejumlah penemuan warganya itu. Namun kata dia, sejauh ini memang belum ada tindakan penyelamatan situs yang dilakukan BP3 Trowulan.

"Setiap ada temuan warga, kami selalu melanjutkan informasi itu kepada petugas BP3," terang Abidin.

Menurutnya, masih banyak temuan warga lainnya yang belum ditindaklanjuti BP3. Sehingga kata dia, warga sepertinya enggan untuk menunggu upaya penyelamatan itu. "Buktinya, warga sendiri yang menyelamatkan lumpang dan umpak yang ditemukan tiga tahun lalu," tandasnya.

Sementara dari pantauan di lokasi penemuan tembok kuno di Desa Klinterejo, diperkirakan tembok kuno itu masih memanjang, menyusul memang belum semua struktur tembok digali oleh warga. Di sekitar lokasi juga banyak ditemukan pecahan-pecahan tembikar yang mengisyaratkan jika tempat tersebut pernah dihuni pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit.(har)(Tritus Julan/Sindo/uky)


source: http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/01/21/1/185100/tembok-kuno-situs-majapahit-ditemukan

Tidak ada komentar: