Harga minyak dunia turun hingga mencapai USD 90 per barel. Masyarakat pun mendesak pemerintah menurunkan harga BBM dalam negeri. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan penurunan harga BBM tidak dapat dilakukan karena harga minyak belum mencapai keekonomian.
"Kalau harga minyak USD 90, pemerintah masih memberi subsidi (bahan bakar minyak) Rp 100 triliun. Jadi tidak mungkin turun harga karena harga jual BBM sekarang ini masih disubsidi," ujar Jusuf Kalla ketika dicegat wartawan sebelum acara buka bersama dengan karyawan Setwapres di Istana Wakil Presiden, 16 September 2008.
Dengan harga minyak internasional sekitar USD 90 per barel, harga keekonomian premium masih berkisar Rp 9 ribu per liter. Dengan harga jual Rp 6 ribu per liter, artinya pemerintah masih mensubsidi Rp 3 ribu per liter.
Kalla mengakui, harga BBM mungkin untuk diturunkan bila pemerintah tidak lagi memberi subsidi BBM di APBN. Dengan perhitungan saat ini, artinya harga minyak dunia berada di kisaran USD 40-50 per barel. "Jangan lupa, harga minyak turun berarti pendapatan pemerintah dari penjualan migas juga turun," katanya.
courtesy: Fajar.co.id
Rabu, 17 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar