Pengaruh puasa Ramadhan terhadap kesehatan telah diteliti oleh Zainullah (2005), dng sampel para santri suatu pondok pesantren. Penelitian dilakukan 3 minggu sbl Ramadhan smp dng hari ke 26 puasa. Penelitian terhadap substansi imunokogik diambil pada hari ke -21 sbg kontrol (tidak puasa), hari+5, +16 dan hari+26 sbg kelompok perlakuan. Walaupun pd awal puasa hari +5 sebagian menunjukkan adanya stres, yg tergambar dng meningkatnya kadar kortisol (penyebab tek darah naek), tetapi stlh hari+16 dan +26 seluruh kel sudah menunjukkan respon imunologik yg sama yaitu ditandai dng meningkatnya kadar limfosit, yg dpt diartikan meningkatnya daya tahan imunologik. Sedangkan penelitian yg laen, Qalaji telah berhasil memperkuat keyakinan atas KEBENARAN salah satu ayat Al Quran yaitu QS. Al Isr'a (17) ayat 82, yg artinya :
'Dan telah aku turunkan (Al Qur'an)yg didalamnya terdapat obat dan rahmat bagi orang mukmin'. Melalui penelitiannya dng menggunakan peralatan elektronik scr komputerisasi. Bahwasannya orang-orang yg mendengarkan ayat-ayat suci al qur'an, baik mereka yg paham maupun yg tidak paham bahasa arab akan mengalami penurunan intensitas tegangan otot mereka. Lebih nyata scr bermakna bila dibandingkan dng bila mendengarkan bacaan non qur'aniyah dng cara yg sama. Sedangkan tegangan otot dikendalikan oleh susunan syaraf pusat. Dari informasi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa : Hanya dng mendengarkan ayat-ayat suci Al Qur'an dibacakan sdh dpt menyebabkan timbulnya ketenangan hati. (ALbar 1992).
taken from: millis gemalista
taken from: millis gemalista
Tidak ada komentar:
Posting Komentar